Minggu, 09 Agustus 2009

^Open Minded^

Malam minggu kemarin, gw kumpul-kumpul sama temen-temen SMA gw, tepatnya sama temen LSWK.. sekedar informasi, LSWK itu organisasi Pramuka di SMA gw.. pasti pada aneh knapa gw masih ikut2an Pramuka,, tapi cerita itu di lain posting yah teman-teman...

cerita pertama, gw kumpul dan ngobrol-ngobrol sama teman2 lama itu, salah keduanya udah merit.. [maksude udah ada sepasang yg merit, keduanya anak LSWK], inisial B dan L.. gw kangen banget tuh sama mereka, secara semenjak lulus dan menikah, mereka kayak lose contact gitu sama gw, gak ada fesbuk, dsb. Di ujung pertemuan kami, kami ngobrol2 di warung tenda pajajaran sambil minum-minum santai, terus B dan L cerita deh knapa mereka menikah muda dan proses mereka sebelum nikah.. kayak gimana mereka banting tulang dulu, ikut Tianshi, dan akhirnya buka usaha yang omzetnya gak main2..

jujur, gw selalu mengagumi orang-orang yang seumur kita [seumur masih kuliah] udah kerja keras buat mandiri, gak sekedar nambah duit jajan doank, tapi juga untuk bertahan hidup. Dari cerita mereka gw salut banget. Bayangin aja, istrinya, yaitu L bisa nekat ketemu salah satu manajer perusahaan besar untuk nawarin proyek mereka, modal nekat. dan ternyata manajer itu setuju.. padahal sebelum ktemu, L dihalang2in mulu sama sekuriti..

Dan yang bikin gw salut, ide usaha mereka yang sederhana, ide usaha apa dari L sang istri, konsep dan sebagainya dari suami. walaupun pada saat merintis itu, mereka belum menikah.. yah.. jadilah mereka seperti skarang. sepasang muda mudi yang berhasil membuktikan kepada orang tua, keluarga, dan teman2nya bahwa mereka bisa mandiri untuk hidup mereka.

sebelumnya tadi gw katakan mereka menjadi salah satu member perusahaan besar Tianshi. Gw sendiri wktu SMA pernah ikutan tapi brhenti. Nah, gw mau cerita kedua nih ttg perusahaan yang satu ini..

Pertama, dulu gw agak 'menyepelekan' yang namanya bisnis MLM (Multi Level Marketing). Anti banget dah gw sama bisnis itu, dan bisnis MLM pertama gw ya Tianshi, walaupun gak gw jalanin akhirnya. Nah, belakangan gw deket sama temen SMA gw juga yang juga anggota LSWK, gw memanggilnya Bule, dia wanita, tapi tomboy. Dia Tianshi sejati. Gw pun diajak. tapi dia gak maksa sih, dia cuma cerita-cerita aja. setelah gw sering berbincang sama dia, gw sadar, apa yg gw yakini itu salah atau jelek, itu semua gak ada dasarnya. Gak ada dasar yang kuat buat gw menjudge bahwa Tianshi itu jelek (Tianshi loh, bukan MLMnya). Bule pun jujur menerangkan ke gw klo istilah MLM itu sudah memiliki paradigma buruk di pikiran orang-orang (setuju gak??). Temen-temen pasti paling males kalo tiba2 diajak ketemuan terus dipresentasiin terus diiming-imingin bonus jutaan, dapet mobil, dsb. Males banget kan? berasa omong kosong. Padahal, Apa yang Tianshi coba sampaikan ke orang-orang itu ya produknya yang berkualitas (gw gak maksud promosi), MLM itu cuma model bisnis aja. Mungkin skarang cara penyampaian kata MLM agak berbeda. istilah tersebut sudah dikurangi, kita menyebutnya langsung nama perusahaannya.

MLM selama ini dipandang buruk oleh masyarakat terutama mahasiswa karena semakin banyaknya bisnis MLM di Indonesia yang bukan murni MLM. Ada sekitar 200 bisnis MLM di Indonesia. Dan hanya sebagian kecil yang diakui sebagai bisnis MLM murni, salah satunya Tianshi. Mungkin ini sebagian perbedaanya :
1. Biaya investasi Bisnis MLM murni untuk join tidak akan lebih dari Rp 100.000. Biaya join di Tianshi sebesar Rp85.000 biasanya untuk pembuatan kartu, organizer, starter pack untuk presentasi. Semua itu tidak akan lebih dari nilai Rp 100.000. Gw pernah ditawarin MLM pulsa yg biaya investnya Rp 200.000. Sangat tidak logis, cuma dapet kartu dan starter pack biasa, kecil pula. Dan logis gak si, lo jualan pulsa doank, investnya ampe 200rebu, malah kadang2 itu belon sama deposit pulsanya. MLM itu menawarkan bonus yang berlipat2 kalo lo ngajak orang dsb. Logis gak sih dengan harga pulsa yang gak seberapa lo dapet bonus yang jumlahnya menurut gw gak logis..

2. Bisnis MLM murni memang menawarkan produk nyata. Produk yang memiliki kualitas. Contoh lain Amway deh atau oriflame.. Produknya mungkin emang mahal, tapi mereka berani masang harga segitu karena kualitasnya gak maen-maen. Nah MLM yang palsu, produknya biasanya kamuflase. Seolah-olah ada, padahal belom tentu ada. Temen-temen bedain aja kalo ktemu penawar MLM dengan produk yang gak jelas, atau mungkin belom diakui secara internasional. Dan gak sedikit loh pemilik bisnis MLM non-murni ini kabur atau hilang entah kemana membawa uang anggotanya. Jadi, lihat dulu track record nya sebelum temen-temen memutuskan untuk joint salah satu bisnis MLM.

Mungkin masih banyak lagi perbedaan nyata yang membuat gw percaya Tianshi atau MLM lain itu adalah MLM murni. Gak usah Tianshi deh, coba temen-temen iseng liat MLM lain yang udah terkenal, oriflame atau Amway, dimana letak jeleknya? mereka punya produk, mereka punya sistem, pemilik dan track record nya pun jelas. Mungkin hal itu yang sedikit membuka pikiran gw.

Jangan pernah melihat sesuatu itu baik atau buruk sebelum kita benar-benar memahami apa isi sesuatu tersebut. Seperti pasangan suami istri yang tadi gw ceritain. Berhubung gw jarang ktemu mereka, gw pernah bkin kesimpulan, sok sibuk lah sama Tianshinya, tiba-tiba ngilang lah, padahal di balik itu semua, mereka hanya banting tulang buat hidup mereka yang lebih baik. Karna bisnis Tianshi pula, mereka bisa bikin usaha seperti sekarang.

So, let's we open our minded broaderly (bener gak inglish gw??) ^^

Tidak ada komentar: